Masalah sampah sampai saat ini masih menjadi masalah di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Tak hanya di kota kota besar yang padat penduduknya saja, sampah juga menjadi problem tersendiri di kota kecil seperti Purworejo.Meski saat ini di Purworejo sudah ada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang terletak di Desa Jetis akan tetapi pengelolaannya belum benar benar efektif. Hal ini jelas saja akan membawa masalah di masa mendatang jika tidak ada tindakan yang tepat. Dengan jumlah sampah yang mencapai 50 ton per hari dan tanpa pengolahan yang tepat jelas saja dalam jangka panjang TPA tidak akan bisa menampung semua sampah tersebut.
Masalah sampah sendiri sebenarnya bisa diatasi mulai dari lingkup terkecil yakni lingkup rumah tangga. Setiap orang bisa memilah sampah yang ada di rumahnya dan memanfaatkan sampah tersebut sesuai jenisnya.
Hal inilah yang menjadi salah satu program kerja mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Purworejo di Desa Jetis yakni program Optimalisasi Pemanfaatan Limbah Organik Rumah Tangga.
Program kerja tersebut dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2024 dengan peserta warga, anggota karang taruna Garda Satu serta pemerintah dusun setempat dengan narasumber Totok Fitrianto S.P dari Dinas Pertanian.
Dalam sesi pertama kegiatan ini narasumber menyampaikan materi terkait masalah sampah yang terjadi di Purworejo yang salah satunya karena bercampurnya jenis sampah organik dan anorganik. Tercampurnya sampah tersebut menjadikan sampah sulit untuk dimanfaatkan.
Lebih lanjut narasumber menyampaikan bahwa masalah sampah ini bisa diatasi dengan mulai memilah sampah rumah tangga dan memanfaatkannya. Misalnya saja sampah organik rumah tangga bisa dimanfaatkan menjadi pupuk cair dengan menggunakan sistem ember tumpuk atau yang sejenisnya. Pupuk cair tersebut kemudian bisa dimanfaatkan untuk menambah unsur hara dalam tanah sehingga tanaman subur.
Lebih lanjut narasumber juga menyampaikan materi terkait dengan pupuk alami seperti pupuk kompos, hewan dan pupuk cair termasuk juga bagaimana cara membuat, mengolah dan memanfaatkannya.
Kemudian di sesi kedua narasumber dan mahasiswa KKN mengisinya dengan praktik keterampilan praktis terkait pengelolaan sampah yang mudah diaplikasikan di lingkungan warga. Salah satunya adalah proses pembuatan pupuk cair organik, pengolahan pupuk kohe( kotoran hewan) agar optimal dan aman digunakan serta penanaman bibit pohon terong.